Histories
of my life
Wahyu
Hidayatullah, Saya adalah anak tunggal dari Pasangan Bpk Subai'h bin Dulhalim
dan Ibu Maryami binti Sa'ud, Saya dilahirkan di kota tercinta Bogor, pada hari
Selasa tanggal 11 Maret Tahun 1986.
Tepat
pada Usia 7 Hari Saya telah ditinggalkan oleh Ayah Tercinta dikarenakan beliau
Sakit Parah. Akhir Saya hidup single parent, tp itu tak menjadi halangan utk
Ibu Saya dalam membesarkan Saya. Sejak ditinggalkan Ayah, Ibu saya bekerja
keras demi membesarkan Saya, hingga akhir’a Ibu Saya harus merantau ke Jakarta,
dan diapun ga mau meninggalkan saya sendiri akhir’a saya diajak kesana, sampai
Saya berumur 6 Tahun akhir’a Saya di bawa kembali ke kampung halaman dan
dititipkan pada nenek Saya, dan Ibu Saya kembali Ke Jakarta utk bekerja sampai
Saya berumur 9 Tahun, akhirnya Ibu Saya menikah lagi kemudian bercerai ketika
saya berumur 12 Tahun. Ibu Saya kembali menjadi Janda dan melanjutkan kembali
bekerja di Jakarta. Akhir’a Saya pun lulus dari Sekolah Dasar pada Tahun 2000,
dan pada saat itulah Ibu Saya bilang, Ibu ga bisa ngelanjutin sekolah kamu ke
SMP, tp kalo emang kamu ingin melanjutkan coba minta bantua sama Bibi, dan
Alhamdulillah Saya bisa melanjutkan ke SMP oleh Bibi Saya, namun karena Saya
harus tinggal bersama Bibi saya , saya ga betah dan kembali ke rumah Ibu Saya.
Hingga akhir’a Bibi Saya tidak membiayai Saya lagi karena saya ga mau tinggal
bersama dia, hingga akhir’a Ibu Saya harus membiayai saya kembali untuk
melanjutkan sekolah, karena Saya ga mau terlalu memberatkan Ibu Saya, akhir’a
tepat kelas Dua SMP saya ikut bekerja dengan tetangga saya setiap hari minggu,
denngan penghasilan delapan ribu rupiah, dan uang’a saya gunakan untuk uang
jajan sekolah dan membeli alat tulis, Alhamdulillah saat itu Saya tidak
membayar SPP karena saya mendapat beasiswa dari sekolah.
Tahun
2003 akhir’a saya lulus dari SMP dengan nilai yang cukup memuaskan, itu menjadi
hari yg bahagia sekaligus menjadi hari yg membingungkan karena saya ga tau saya
harus melanjutkan sekolah atau tidak, karena kali ini Ibu saya benar2 tidak
bisa lagi membiaya sekolah saya, karena Ibu saya harus membiayai adik2 tiri
saya. Sejenak saya merasa sedih sekali karena tidak bisa melanjutkan sekolah
seperti halnya teman2 saya, padahal saya punya cita2 yg harus saya raih yaitu
menjadi seorang Guru yang bisa mengamalkan ilmunya kepada semua murid2nya,
karena sesuai dengan prinsip saya, Saya harus menjadi orang yg bermanfaat utk
orang lain.
Bulan
Juli Tahun 2003, Saya memutuskan untuk tetap melanjutkan sekolah meski Ibu saya
sudah tidak bisa membiayai, hingga akhir’a Saya memilih SMK Muhammadiyah 02
Parung. Saya masuk dengan biaya pendaftaran nyicil, Saya baru bisa membaya
50.000, dari total biaya pendaftaran 300.000. Saya ga peduli orang mau bilang
apa tentang saya, pokonya tekad saya, Saya harus lulus SMK agar Saya bisa kerja
dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Karena biaya SPP cukup mahal dan saya
tidak mendapat beasiswa, akhirnya saya bekerja pada teman saya sampai saya
lulus SMK. Dan Alhamdulillah Tahun 2006 saya bisa lulus SMK tanpa memperoleh
ijazah asli karena saya masih punya tunggakan SPP dan Ujian. Tapi tak apalah yg
penting saya sudah lulus SMK dan punya fotocopy ijazah SMK.
Tepat
tanggal 01 Bulan Juli Tahun 2006, Saya mulai menjadi Guru Honorer di SDN
Kamulyaan dengan Gaji 150.000 per bulan. Meski saya hanya lulusan SMK tapi Saya
mencoba memberikan Ilmu yang saya miliki kepada seluruh murid2 saya, dan
Alhamdulillah mereka menyukai cara saya mengajar. Namun, sayang saya belum bisa
melanjutkan kuliah karena dengan gaji 150.000 saya tidak mungkin bisa membayar
uang kuliah, saya terus berdo’a kepada Allah SWT semoga saya diberikan
kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi meski saya tidak punya pengahasilan
yg tidak cukup. Dan Alhamdulillah Tahun 2010 Saya bisa masuk kuliah ke
Universitas Terbuka dan mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
alasan saya ambil jurusan tersebut karena saya mengajar di SD. Saya bisa kuliah
karena saya mengajar juga di SMP Djojoredjo Putat Nutug dengan gaji sama
seperti di SD yaitu 150.000 per bulan, jadi per bulan saya memperoleh
penghasilan 300.000, sedangkan biaya masuk kuliah Dua Juta Rupiah, dan saya memutuskan untuk
pinjam ke Bank dengan jaminan Ijazah SMK saya, dengan angsuran perbulan 250.000
selama 10 bulan. Setiap 6 bulan atau satu semester saya harus membayar SPP
kuliah minimal 1.150.000., Alhamdulillah saya diberi kepercayaan oleh Kepala
SMP Djojoredjo Putat Nutug untuk menjadi Bendahara sekaligus Operator komputer
sekolah, hingga gaji saya cukup untuk membayar SPP kuliah saya. To be
continue.....
Luar biasa, Pak. Semangat terus :)
ReplyDeleteTerimakasih rid
ReplyDelete